Monday, April 23, 2012

Kompri (Symphytum officinale L.)

Kompri (Symphytum officinale L.)
Kompri banyak terdapat di Eropa dan Asia Barat, yang tumbuh di tanah berumput basah atau pinggir selokan. Di Indonesia kompri biasa di sebut kompri, komring, (nama asing) K''ang fu li (C), comfrey, knitbone (I) dan mempunyai nama simplisia Symphyti Radix (akar kompri), Symphyti Herba (Herba Kompri), biasa ditanam dalam pot atau kebun sebagai tumbuhan obat.

Herba membentuk rumpun setinggi 20 - 50 cm. Tumbuhan berbatang semu. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berambut kasar, panjang 27 - 50 cm, lebar 4,5 - 14 cm, pertulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal membentuk roset akar, warnanya hijau. Bunga majemuk, bentuk corong, putih kekuningan. Buah bulat, tiap buah terdiri dari 4 biji. Biji bulat, keras, kecil dan hitam. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan pemisahan akar.

Sifat dan Khasiat
Daun kompri berkhasiat sebagai antiradang dan antirematik, sedangkan akarnya berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis).

Kandungan Kimia
Daun kompri mengandung symphytine, echimidine, anadoline, alkaloid pyrrolizidine (PAs), tanin, minyak asiri, allantoin dan vitamin (B1, B2, C dan E). Alkaloid pyrrolizidine diketahui merupakan penyebab kerusakan hati yang dinamakan hepatic veno-occlusive disease (HVOD). Sedangkan akarnya mengandung alkaloid pyrrolizidine dengan jumlah yang lebih besar dari daun.

Bagian yang digunakan daun dan akar

Indikasi
Daun Berkhasiat Untuk Mengatasi: Remastik, pegal linu, diare, tifoid, nyeri ulu hati, radang saluran napas (Bronkhitis), kencing manis (DM), tekanan darah tinggi dan kanker payudara.

Akar Berkhasiat Mengatasi:
Luka memar, borok, luka pada paru, tulang patah (fraktur), rematik gout, payudara bengkak karena bendungan ASI, radang usus, gangguan lambung, batuk berdahak, radang amandel (tonsilitis), radang saluan napas (bronkhitis), rasa penuh di dada,
pendarahan: darah haid banyak, kencing darah, liur berdarah dan wasir berdarah. Cara Pemakaian
Akar segar sebanyak 20-30 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar yang digiling halus untuk menyembuhkan luka, ekzema dan memar. akar yang digiling halus dicampur sedikit kapur untuk menyembuhkan luka bernanah, borok di tungkai, bisul besar, wasir, gangren, rematik gout dan tumor.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun kompri 20 % dengan takaran 25 dan 40 ml/kg bb mempunyai efek menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan sebanding dengan suspensi klorropamida 22,5 mg/kg bb. (Amrizal M. Jurusan Farmasi, FMIPA UNAND 1998)

Contoh Pemakaian
Rematik
Sebanyak 15 g daun muda segar dicuci lalu dipotong kecil-kecil, Makan sebagai lalap

Rematik Gout
Akar kompri segar secukupnya dicuci lalu digiling halus. Letakkan pada bagian tubuh yang sakit.

Luka Memar, Borok, Luka pada Paru
Akar kompri segar sebesar 1 ibu jari dipotong-potong lalu direbus dengan 1 gelas air bersih atau arak. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum yaitu pagi dan sore sama banyak.

Rasa Penuh di Dada
Akar kompri segar sebanyak 20g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin disaring, lalu dibagi untuk dua kali minum pagi dan sore.

Tulang Patah, Luka Terpotong, Luka Baru
Akar kompri segar secukupnya digiling halus. Letakkan pada bagian tulang yang patah atau luka terpotong, lalu dibalut.

Payudara Bengkak, Wasir Berdarah
Akar kompri secukupnya digiling halus. Letakkan pada wasir yang berdarah atau payudara yang bengkak

Tonsilitis, Bronkitis, Batuk Berdahak
Akar kompri segar sebanyak 25 g dicuci lalu dipotong-potong secukupnya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan dibagi 2 sama banyak. Minum pagi dan sore hari.

Manghentikan Pendarahan
Akar komri segar sebanyak 20 g digiling halus. Air perasannya ditambah sedikit anggur, minum.

Catatan
Pemakaian berlebihan menyebabkan keracunan, terutama kerusakan hati
Sebaiknya penggunaan kompri untuk pengobatan dibatasi sampai penelitian lebih lanjut tentang tumbuhan obat ini selesai dilakukan. Penelitian terakhir mengungkapkan kalau kompri adalah tumbuhan yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).
Untuk pemakaian luar, penggunaan daun kompri sebagai obat untuk penyembuhan luka dan tulang patah tidak bermasalah.

Monday, April 16, 2012

Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.)

Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.)
Kemuning biasa tumbuh liar di semak belukar, tepi hutan atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Tanaman yang di jawa di sebut kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa), Nusa tenggara: kajeni, kemuning, kemoning (Bali), Kamoneng (Madura), kamuni (Bima). Sulawesi: Kamuni (Menado, Makasar), kamoni (Bare), palopo (Bugis). Maluku: eseki (Wetar), tanasa (Aru), kamone (Buru), kamoni (Ambon, Ulias) ini dapat ditemukan sampai ketinggian 400 dpl. Variasi morfologi besar sekali. Yang biasa ditanam untuk memagari pekarangan, biasanya jenis yang berdaun kecil dan lebat.

Semak atau pohon kecil, bercabang banyak, tinggi 3 - 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daun majemuk, bersirip ganjil dengan anak daun 3 - 9,. letak berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulattelur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau. Bunga majemuk berbentuk tandan, 1 - 8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buah buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, panjang 8 - 12 mm, masih muda hijau setelah tua merah mengkilap, berbiji dua.

Sifat dan Khasiat
Kemuning bersifat pedas, pahit, hangat, masuk meridian jantung, hati dan paru. Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestesia), penenang (sedatif), antiradang, anti-rematik, anti-tiroid, penghilang bengkak, pelancar peredaran darah dan penghalus kulit.

Kandungan Kimia
Daun kemuning mengandung cadinene, methyl-anthranilate, bisabolene, ß-caryophyllene, geraniol, carene-3, eugenol, citronellol, methyl-salicylate, s-guiazulene, osthole, paniculatin, tanin dan coumurrayin. Kulit batang mengandung mexotioin, 5 - 7-dimetoxy-8-(2,3-dihydroxyisopenthyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopoletin, dan buahnya mengandung semi-a-carotenome.

Bagian yang digunakan
Daun, ranting dan akar. Kulit batang juga berkhasiat obat.

Indikasi
Daun dan ranting berguna untuk mengatasi:
Radang buah zakar (orchitis), radang saluran napas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, datang haid tidak teratur, lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh, nyeri pada tukak (ulkus), sakit gigi. kulit kasar

Akar berguna untuk mengatasi:
memar akibat benturan atau terpukul, nyeri rematik, keseleo, digigit ular berbisa dan serangga, bisul, ekzema, koreng, epidemik encephalitis B.

Kulit batang berguna untuk mengatasi:
Sakit gigi, nyeri akibat luka terbuka di kulit atau selaput lendir (ulkus)

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Infus daun kemuning dengan dosis 1.000 mg serbuk/kg bb mencit albino pada percobaan analgesik dengan bahan pembanding asetosal 52 mg/kg bb, memberikan efek analgesik (Pudjiastuti, dkk., Cermin Dunia Kedokteran No. 59, 1989).
Infus daun kemuning dengan dosis 210 mg, 420 mg dan 840 mg/200 g bb diberikan per oral pada tikus sesaat sebelum  penuntikan 0,2 ml larutan karagenin 1% dalam NaCI fisiologis secara subplantar (zat pembuat udem buatan). Pada infus daun kmeuning dengan dosis 840 mg/200 g bb menunjukkan efek anti-inflamasi mendekati natrium diklofenak dengan dosis 8 mg/200 g bb yang digunakan sebagai pembanding (Farida Ibrahim, Juheini, Katrin, Rosrini, Jurusan FMIPA UI-warta Perhipba No. I/III, Januari - Maret 1995).
Infus daun kemuning 10%, 20%, 30%, 40% sebanyak 0,5 ml pada mencit dapat menurunkan berat badan secara bermakna (Ika Murni Sugiarti, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR, 1990)


Contoh Pemakaian
Bisul
Akar kemuning kering sebanyak 30g dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Rematik, Keseleo, Memar
Akar kemuning kering sebanyak 15 - 30 g dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air masing-masing 1 1/2 gelas, lalu direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Memar
Kemuning dan kaca piring, masing-masing daun segar, sama banyak, dicuci lalu digiling halus. Tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api. Hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.

Nyeri rematik sendi
Akar kemuning dan akar tembelekan (Lantana camara) dicuci, tambahkan 3 pasang kaki ayam. Semua bahan dipotong-potong seperlunya lalu tambahkan air secukupnya sampai terendam. Semua bahan tersebut lalu ditim. Hangat-hangat lalu airnya diminum sekaligus.

Sakit gigi
Minyak yang keluar dari kulit batang kemuning yang dibakar diteteskan ke dalam gigi yang berlubang.

Melangsingkan badan
Daun kemuning segar dan daun mengkudu (Morinda citrifolia) masing-masing segenggam penuh dan temu giring sebanyak 1/2 jari kelingking ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air masak sambil diaduk merata .Peras dengan sepotong kain. Air yang terkumpul diminum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.

Radang buah zakar
Daun kemuning segar sebanyak 60 g dan herba sambiloto sebanyak 35 g dicuci lalu direbus dengan air bersih sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Infeksi saluran kencing
Daun kemuning segar sebanyak 35 g dicuci lalu tambahkan 3 gelas air bersih. Rebus sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Datang haid tidak teratur
Daun kemuning dan daun pacar kuku (lawsonia inermis) masing-masing bahan segar sebanyak 1/2 genggam, rimpang temulawak 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

Kulit kasar
Daun kmeuning segar sebanyak 30 g dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan air bersih 1 gelas sambil diaduk rata. Bahan tersebut lalu dilulurkan pada kulit sebelum tidur.

Catatan
Di luar negeri sudah dibuat obat paten denga nama Tongzhongling
Kapsul prolipid juga mengandung tumbuhan obat ini.

Monday, April 9, 2012

Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.)

Inggu (Ruta angustifolia [L.] Pers.)
Inggu berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara. Di Jawa tumbuhan yang dapat menyebabkan iritasi lokal ini sering ditanam di kebun pada daerah pegunungan sampai ketinggian 1000 m dpl. Terna, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1,5 m, batang berkayu, silindris, ramping, percabangan banyak, lemah, seluruh bagian bila diremas berbau tak sedap. Daun majemuk menyirip ganda, letaknya berseling, dengan anak daun lanset atau bulat telur sungsang, pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertualangan tidak jelas, panjang 8 - 12 mm, lebar 2 - 6 mm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk dalam malai rata, keluar di ujung ranting, dengan mahkota berbentuk mangkok warna kuning terang. Buah kecil, lonjong, terbagi menjadi 4 - 5 kotak, warnanya cokelat. biji kecil berbentuk ginjal, warnanya hitam.

Di Eropa dikenal sebagai tumbuhan obat penolak guna-guna. Minyak esensialnya digunakan untuk pembuatan parfum dan kosmetik. Perbanyakan dengan setek batang.

Sifat dan Khasiat
Herba berasa pedas, agak pahit, dingin, berkhasiat sebagai pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), anti radang, penawar racun (antitoksik), peluruh kentut (karminatif), membuyarkan bekuan darah, pereda kejang (antikonsulvan), peluruh haid (emenagog), abortivum, pembersih darah, stimulan pada saraf dan kandungan (uterus), antelmintik. Minyak asiri mengandung oleum rutae, rasanya pahit, pedas dan memualkan, larut dalam air, tetapi tidak larut dalam alkohol dan eter. Berkhasiat sebagai abortivum dan rubifasien.

kandungan Kimia
Minyak asiri mengandung metil-noniketone sampai 90%, ketone pinena, I-limonena, ceneol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, rhamno glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxine, sedikit tanin. Minyak asiri digunakan juga pada industri kosmetika, seperti pembuatan sabun krim dan wangi-wangian.

Bagian yang digunakan
seluruh herba dapat digunakan baik dalam bentuk segar maupun yang telah dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur memakai naungan. Herba ini rasanya memualkan.

Indikasi
Herba ini dapat mengatasi: demam, influenza, batuk, radang paru, kejang pada anak, ayan (epilepsi), kecikutan (singultus, hiccup), kolik, histeri (hysteria), menghilangkan nyeri seperti nyeri ulu hati, dada dan hernia, hepatitis, haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrhoea), ekzema pada anak, bisul, radang kulit bernanah, memar akibat terbentur benda keras, gigitan ular berbisa dan serangga, keracunan obat atau keracunan lain yang mematikan, radang vena (flebitis), pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa) dan cacingan.

Cara Pemakaian
Herba sebanyak 10-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar digiling atau diremas-remas, lalu dibubuhkan pada bagian tubuh yang sakit seperti pengobatan pada sakit kepala, kejang pada anak, ketombe, gudig, sakit telinga, sakit telinga, sakit gigi, bisul, memar dan rematik. Oleh karena herba ini rasanya pedas maka pemakaian lokal yang terlalu banyak dapat menyebabkan warna kulit menjadi merah, membengkak dan kadang timbul lepuh (bulla). Minyak asirinya juga dapat digunakan sebagai minyak gisik untuk menghilangkan rasa nyeri pada bagian tubuh yang sakit.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Sejumlah percobaan pada binatang menunjukkan bahwa zat berkhasiat furoquinoline alkaloid skimmianine dapat menyebabkan keguguran. Hal ini diduga akibat efek stimulasi langsung pada otot kandungan (uterus) Dari penelitian perkembangan folikel ovarium mencit pada periode pasca-lahir yang diberikan suntikan ekstrak daun inggu dengan dosis 8 mg/100 g bb, ternyata pada ovarium mencit berumur 21, 35 dan 49 hari terjadi penurunan jumlah folikel primer, sekunder dan de Graaf, sedang jumlah folikel atresia meningkat. Hal ini diduga karena inggu bersifat estrogenik (Maria Esti Taruni, Fakultas Biologi UGM, 1993).

Pemberian ekstrak daun inggu subkutan pada mencit dengan kehamilan 4-5 hari dengan dosis 0,08 mg/g bb, pada uterus tampak peningkatan vaskularisasi, hemoragi, hiperplasia endometrium, perubahan glandula uterina, edema lamina properia endometrium, tidak terbentuknya sel raksasa, dan tebal miometrium bertambah. Keadaan tersebut hampir sama dengan pemberian estradiol benzoas (Flora Rumiati, Fakultas Biologi UGM, 1993).

Contoh Pemakaian
Demam
Sebanyak 1/2 genggam herba inggu segar dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin lalu disaring, dapat ditambah madu sebelum diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Kejang pada anak
Sebanyak 15-20 g daun inggu segar dicuci bersih lalu potong-potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, yaitu pagi dan sore hari.

Sebanyak 10 lembar daun inggu dicuci bersih dan digiling sampai halus. Tambahkan cuka seperlunya, remas sampai merata. Setelah selesai, adonan tadi dipakai untuk mengompres ubun-ubun anak yang sedang kejang.

Nyeri ulu hati
Sebanyak 15g herba inggu segar dicuci dan direbus dengan 3 gelas dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.

Merangsang haid
Sebanyak 28 g herba inggu kering direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Setiap kali minum cukup 1/2 gelas.

Kecikukan
Sebanyak 3/5 genggam daun inggu dicuci, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai airnya menajdi 3/4 bagian. setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. Setiap kali minum dapat ditambah made secukupnya.

Sakit telinga
Tiga genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Tumbuk sampai halus, kemudian peras dengan sepotong kain. Air perasanya diteteskan pada telinga yang sakit.

Sakit kepala
Satu genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu ditumbuk sampai lumat. Hasilnya dibagi dua sama banyak, tempelkan pada kedua pelipis.

Saki gigi
Tiga lembar daun inggu sebar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Lumatkan dengan jari sampai lunak. Masukkan ke salam lubang gigi lalu ditutup dengan kapas.

Ketombe, Gudig
Segenggam daun segar, sepotong kunyit dan 1 sendok teh beras dicuci bersih lalu digiling halus sampai seperti bubur. Gosokkan pada kulit kepala atau kulit yang terkena gudig.

Bisul
Segenggan daun inggu dicuci bersih lalu digiling halus. Hasil gilingannya diperas dan air perasannya ini dicampur dengan bubuk indigo. Gunakan untuk memoles bisul.

Hepatitis
Daun inggu segar sebanyak 1/3 genggam dicuci bersih, lalu tambahkan 3 gelas air bersih kemudian direbus sampai airnya tersisa separo. Setelah dingin disaring. Tambahkan air gula batu seperlunya bila hendak diminum. Sehari diminum 2 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas

Catatan
Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan ini.

Dosis yang berlebihan menimbulkan tanda-tanda acro-narcotic poison dan menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.

Beberapa zat aktif pada herba ini dapat menimbulkan hipersensitif terhadap cahaya bagi pemakainya (fototoksik). Setelah menggunakan herba ini, hindari terkena cahaya matahari langsung, untuk mencegah timbulnya kemerahan pada kulit, pembengkakan, sampai luka bakar. Timbulnya dermatitis dapat terjadi pada beberapa pengguna yang sensitif.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons