Monday, January 23, 2012

Beluntas (Pluchea India [L.] Less.)

Beluntas (Pluchea India [L.] Less.)
Tumbuhan ini berasal dari suku Asteraceae (Compositae). Namanya berbeda-beda, sesuai daerah tempat dia tumbuh. Di Sumatera, namanya beluntas (Melayu). Sedangkan di Sunda dikenal dengan nama baluntas, baruntas. Di Jawa namanya Luntas, di Madura dikenal dengan nama baluntas. Lain lagi di Makasar, masyarakat sekitarnya menyebut tumbuhan ini dengan nama lamutasa. Sedangkan di Timor disebut lenabou.

Beluntas umumnya tumbuhan liar di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, atau ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuhan ini memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikti naungan, banyak ditemukan di daerah pantai dekat laut sampai ketinggian 1.00 m dpl.

Perdu kecil, tumbuh tegak, tinggi mencapai 2 m, kadang-kadang lebih. Percabangan banyak, berusuk halus, berambut lembut. Daun bertangkai pendek, letak berseling, helaian daun telur sungsang, ujung bulat melancip, tepi bergerigi, berkelenjar, panjang 2,5-9 cm, lebar 1-5,5 cm, warnanya hijau terang, bila diremas harum. Bunga majemuk bentuk malai rata, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, cabang-cabang perbungaan banyak sekali, bunga bentuk bonggol bergagang atau duduk, warnanya putih kekuning-kuningan sampai ungu. Buah longkah agak berbentuk gangsing, kecil, keras, cokelat dengan sudut-sudut putih, lokos. Biji kecil, cokelat keputih-putihan. Perbanyakan dengan setek batang yang cukup tua.

Sifat dan Khasiat
Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir. Berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan (stomakik), membantu perncernaan, peluruh keringat (diaforetik), pereda demam (antipiretik), dan penyegar.
Akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk (demulcent).

Kandungan Kimia
Daun beluntas mengandung alkaloid, flavonoida, tanin, minyak asiri, asam chlorogenik, natrium, almunium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flavonoid dan tanin.

Bagian yang Digunakan
Daun dan akar. Penggunaan segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Beluntas ini dapat digunakan untuk:
  • Menghilangkan bau badan, bau mulut,
  • Kurang nafsu makan,
  • Gangguan pencernaan pada anak,
  • TBC kelenjar (skyrofuloderma),
  • Nyeri pada rematik, nyeri tulang (asteodinia), sakit pinggang (lumbago),
  • Demam,
  • Datang haid tidak teratur; dan
  • Keputihan.
Cara Pemakaian
Daun atau akar sebanyak 10-15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun dilumatkan lalu dibalurkan untuk pegal linu, luka, skabies, kudis, dan borok.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
  1. Uji fertilitas daun beluntas baik berupa perasan, infus, maserat, dan ekstrak dengan alat soxhlet pada mencit betina yang diberikan secara oral, mempunyai pengaruh antifertilitas pada mencit betina (willys, Jurusan Farmasi FMIPA, UNHAS, 1990).
  2. Kadar minyak asiri daun beluntas 5% v/v dapat mengambat pertumbuhan Escherechia coli (Atik Erawati, Fak. Farmasi UGM, 1992).
Contoh Pemakaian
  • Menghilangkan bau badan, bau mulut, kurang nafsu makan. Daun segar secukupnya dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus dan dimakan bersama makan nasi.


  • Menghilangkan bau badan. Daun beluntas sebanyak 15 g, buah pinang 5 g dan garam dapur seujung sendok teh. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air rebusannya diminum. Sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.


  • Gangguan pencernaan pada anak. Daun segar setelah dicuci bersih lalu dipipis. Campurkan pada bubur saring atau nasi tim. Lakukan setiap kali makan.

  • TBC kelenjar. Daun berikut tangkai beluntas segar, ekstrak gelatin dari kulit sapi dan rumput laut hai-hai (Laminaria japonika Aresch ) masing-masing 10g, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu ditim sampai lunak. Makan selagi hangat. Lakukan setiap hari.


  • Nyeri pada rematik, sakit pinggang. Akar beluntas sebanyak 15g dicuci lalu di potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air, rebus sampai lunak. Makan selagi hangat. Lakukan setiap hari.


  • Demam, mengeluarkan keringat. Daun beluntas segar 15 g dicuci lalu direbus atau diseduh dengan air panas, lalu minum seperti teh. Atau, daun beluntas segar kira-kira 100 g dicuci lalu dikukus sampai matang. Dimakan bersama makan nasi, dua kali sama banyak, pagi dan sore.


  • Luka. Daun beluntas segar secukupnya dicuci lalu dipipis. Tambahkan sedikit kapur, sambil diaduk sampai rata. Ramuan ini lalu dibalurkan pada luka.


  • Datang haid tidak teratur. Daun beluntas segar sebanyak 2 genggam dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan air masak 2 ½ gelas dan garam sebesar biji asam. Peras dan saring lalu diminum. Sehari 3 kali, masing-masing ¾ gelas.


  • Catatan
    Rumput laut hai-hai dapat dibeli di pasar swalayan atau di toko obat Tionghoa. 

Monday, January 9, 2012

Baru Cina (Artemisia vulgaris L.)

Baru Cina (Artemisia vulgaris L.)
Suku : Asteraceae (Compositae

Sinonim : A. chinensis, A. igniaria, A. indica, A. integrifolia, A. moxa, A. lavandulaefolia, Crossostephium artemesioides.

Nama daerah : baru cina, sudamala (Sumatera); beunghar kucicing, jukut lokot mala (Sunda), suket gajahan (Jawa), daun manis, cam cao (Jakarta), kolo, goro-goro (Ternate).

Nama asing : Hia, ai ye (Cina), ngai curu, nha ngai (Thai), mugwort, felon herb, moxa, wormwood, St.John’a plant (I).

Nama simplisia : Artemisiae Vulgaris Folium (daun baru cina).

Uraian Tumbuhan
Tumbuhan ini berasal dari Cina. Berambut halus dan berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan kaya humus. Jenis baru cina yang ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat adalah Artemisia argyi Levl. et.Vant.

Semak, menahun, setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi berbagi menjari, ujung meruncing, kedua permukaan berambut halus, warna permukaan atas hijau, bawahnya hijau keputihan, duduk berseling, panjang 8-12 cm, lebar 6-8 cm. Bunga majemuk dalam bonggol, kecil-kecil, warnanya kuning muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh merunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Buah kotak, bentuk jarum, kecil, cokelat. Biji kecil, cokelat.

Baru cina merupakan salah satu tumbuhan obat yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit pada perempuan. Sering dimasak dengan daging berlemak sebagai sayuran. Perbanyakan dengan stek atau biji.

Sifat dan Khasiat
Daun rasanya pahit, pedas, hangat, berbau aromatik, masuk meridian ginjal, paru dan limpa. Berkhasiat menghangatkan meridian, menghilangkan rasa dingin, penghilang nyeri (analgesik), penghenti perdarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut, peluruh keringat, meningkatkan nafsu makan (stomakik), astringen, tonik, stimulan, melancarkan peredaran darah dan menghilangkan pembekuan, mencegah keguguran, dan menormalkan haid.

Kandungan Kimia
Daun barucina mengandung minyak siri (phellandrene, cadinene, alpha-thujone), alpha-amirin, fernenol, dihydromatricaria ester, cineole, 1-alpha-terpineol, beta-kariophilene, 1-quebrachitol, dan tanin. Akar dan batangnya mengandung inulin (yang mengandung artemose). Sedangkan cabang kecil mengandung oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin.

Bagian yang digunakan
Daun, biji, dan akar. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Daun berkhasiat mengatasi:
  • gangguan haid: darah haid terlalu banyak (hipermenore), nyeri haid (dismenore), datang haid tidak teratur, tidak datang haid (amenore)
  • kehamilan: timbul perdarahan sewaktu hamil, gerak janin terlalu aktif,
  • mempermudah persalinan, sukar punya anak
  • keramperut setelah melahirkan, epilepsi
  • keputihan (leukorea)
  • disentri, perut kembung, nyeri ulu hati
  • perdarahan, misalnya: muntah darah (hematemesis), batuk darah hemoptysis), mimisan (epistaksis), wasir berdarah, perdarahan sehabis melahirkan, luka berdarah
  • batuk berdahak, sakit tenggorok
  • terlalu banyak menggunakan opiat
  • beri-beri
  • wasir.
Biji berkhasiat mengatasi: lemah syahwat

Akar berkhasiat mengatasi: ayan (epilepsi)

Herba yang berbunga berkhasiat mengatasi: mulas dan menambah nafsu makan.

Cara Pemakaian
  1. Daun segar 10-30 g (yang kering 5-10 g) direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air rebusan diminum sekaligus atau dibagi 2-3 bagian yang habis dalam satu hari.
  2. Daun segar dicuci lalu ditambahkan cuka sampai basah, kemudian digongseng (goreng tanpa minyak) sampai hitam. Kemudian bahan tersebut ditumbuk menjadi serbuk hitam. Pemakaian, setiap kali serbuk ini diambil sebanyak 3-6 g, lalu direbus atau diseduh, dan diminum. Pemakaian luar digunakan sebagai moksa (daun dikeringkan, lalu digulung menyerupai cerutu).
Penggunaannya, moksa dibakar sampai ujungnya menyala seperti cerutu, lalu digunakan untuk memanasi titik akupunktur tertentu seperti pada nyeri lambung, tidak nafsu makan, pendengaran kurang, kelumpuhan otot, sesak napas, pembengkakan kronis hati dan limpa, penyakit tulang belakang, skrofula, pleuritis, rematik, ekzema, dan gatal-gatal (pruritus). Daun segar yang digiling halus juga digunakan untuk pemakaian luar, misalnya pada luka berdarah, bisul, borok dan penolak serangga. Sejumlah daun baru cina yang direbus juga bisa digunakan untuk mandi atau mengompres leher yang kaku (tortikolis).

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
  • Injeksi ekstrak daun baru cina pada percobaan binatang meningkatkan efek sedatif (penenang).
  • Ekstrak air daun baru cina pada percobaan tabung memperlihatkan adanya rangsangan pada otot uterus (kandungan).
Contoh pemakaian
  • Kutil (veruka).
    Daun segar baru cina secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Daun yang sudah lumat lalu ditempelkan pada kutil. Lakukan 3-4 kali sehari, selama + 30 hari.


  • Memulihkan tenaga setelah melahirkan.
    Sebanyak 4 pohon baru cina setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 6 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, hasilnya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1 gelas. Diminum sebelum makan.


  • Lemah syahwat.
    Biji baru cina sebanyak 15-45 g digiling halus. Tambahkan air hangat secukupnya, lalu diminum sekaligus.


  • Ayan.
    1. Akar baru cina 1 genggam, jahe dan gula enau masing-masing sebesar ibu jari, dicuci lalu dipotong-potong secukupnya. Masukkan 4 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, hasilnya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1 gelas.
    2. Serbuk baru cina sebanyak 1 sendok the diseduh dengan air panas. Minum setelah dingin, lakukan 3 kali sehari.


  • Sakit tenggorok, batuk berdahak.
    Herba baru cina segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring, sampai air perasannya terkumpul ½ cangkir. Minum sekaligus, sehari 2 kali, lakukan setiap hari sampai sembuh.


  • Disentri.
    Herba segar baru cina sebanyak 20 g dan jahe segar seukuran ibu jari dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Minum pagi, siang, dan malam hari, masing-masing 1/3 gelas.


  • Bercak perdarahan sewaktu kehamilan (mencegah keguguran).
    Serbuk baru cina sebanyak 6 g, biji Cuscuta chinensis (tu si zi) 15 g, benalu (Loranthus parasiticus) 15 g, dan akar Angelica sinensis (tang-kuei) 10 g, direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.


  • Darah haid terlalu banyak, nyeri lambung.
    Serbuk baru cina sebanyak 6 g, umbi teki (Cyperus rotundus) dan akar Paeonia lactiflora (chi shao) masing-masing 12 g, akar Angelica sinensis (tang-kuei), dan rimpang Corydalis yanhusuo (yuan hu) masing-masing 10 g, direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore hari.


  • Nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, gangguan haid.
    Daun baru cina segar 15 g diseduh dengan 3 gelas air mendidih. Minum seperti teh.


  • Nyeri haid.
    Daun baru cina 20 g dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 20 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.


  • Bisul.
    Daun segar secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus. Turapkan pada bisul.


  • Wasir.
    Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Panaskan sebentar di atas api kecil. Hangat-hangat digunakan untuk menurap wasir.


  • Mencegah penyakit kewanitaan.
    Pucuk batang baru cina berikut bunganya sebanyak 30 g diseduh dengan air mendidih. Minum sebagai teh. Bila ingin diminum dingin, tambahkan sedikit gula dan susu.


  • Terlalu banyak memakai opiat.
    Minum jus herba baru cina sebanyak ¾ cangkir.


  • Rematik.
    Daun baru cina segar secukupnya digiling halus, lalu ditim. Hangat-hangat digunakan untuk menurap bagian yang sakit.
Efek Samping

Sekitar 30% pasien yang menggunakan rebusan herba ini mengeluh mulut kering, rasa tidak enak di lambung, mual, muntah, mencret, dan pusing. Keluhan ini tidak timbul bila menggunakan minyak daunnya.

Catatan
  • Daun Artemisia argyi Levl. et Vant. (Artemisiae argyi Folium, argy wormwood leaf) berkhasiat mengobati kanker lambung, payudara, kelenjar gondok, limfosarkoma, dan hiperplasia kelenjar payudara. Juga digunakan untuk pengobatan hepatitis, prostatitis, bronchitis, darah haid banyak, nyeri haid, dan haid tidak teratur. Herba ini menghambat pertumbuhan sel HeLa, beberapa bakteri patogen dan jamur (dermatomyces) secara in vitro.


  • Herba baru cina kering yang digulung menyerupai cerutu disebut moksa. Moksibusi adalah moksa yang ujungnya dibakar dan digunakan untuk memanasi titik-titik akupunktur tertentu.


  • Cara membuat teh daun baru cina: daun baru cina yang sudah diiris tipis lalu diambil sebanyak 1 sendok teh. Seduh bahan tersebut dengan 1 cangkir air panas, biarkan sampai dingin, tambahkan madu untuk menambah rasa. Sehari minum 3-4 kali, masing-masing 2 sendok teh. Khasiatnya sebagai tonik, stimulan, diaforetik, dan emenagog.


  • Herba ini sudah dibuat tablet, suntikan, minyak, dan aerosol.

Tuesday, January 3, 2012

Adas (Foeniculum vulgare Mill)

Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Suku : Apiaceae (umbelliferae)
Nama
  • Sinonim : F. officinale All., Anethum foeniculum L.
  • Nama daerah : das pedas (Aceh), adas, adas pedas (Melayu), adeh, manih (Minangkabau); hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa), adhas (Madura); paapang, paampas (Menado), adasa, rempasu (Makasar), adase (Bugis); adas (Bali), wala wunga (Sumba).
  • Nama asing : phong karee, mellet karee (Thai), jintan manis (Malaysia).
  • Nama simplisia : Foeniculi Fructus (buah adas).
Uraian Tumbuhan

Di Indonesia, Adas telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya, tumbuhan ini banyak pula ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang.

Terna berumur panjang, tinggi 50 cm-2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3-5 batang. batang jau kebiru-biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6-40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5-10 cm, panjang gagang bunga 2-5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6-10 mm, lebar 3-4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda, tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya mirip kanfer.

Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Sifat dan Khasiat
Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Berkhasiat menghilangkan dingin, melancarkan peredaran darah, penghilang nyeri (analgesik), menyehatkan lambung, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh dahak, peluruh kentut (karminatif), dan merangsang produksi ASI (laktagoga).

Daun berbau aromatik dan berkhasiat sebagai stimulan, peluruh kencing (diuretik), laktagoga, stomakik, dan menerangkan penglihatan.

Herba berkhasiat sebagai anti-emetik. Akar sebagai pencahar dan diuretik. Sedangkan minyak dari buah (minyak adas, fennel oil) berkhasiat sebagai stimulan, karminatif, antibakteri, dan antelmintik.

Kandungan Kimia
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1-6 persen, mengandung 50-60 persen anetol, lebih kurang 20 persen fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12 persen minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).

Indikasi
Buah bermanfaat untuk mengatasi:
sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas (asma), nyeri haid, haid tidak teratur, air susu ibu (ASI) sedikit, putih telur dalam kencing (proteinuria), susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), pembengkakan saluran sperma (epididimis), penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya, rematik gout, keracunan tumbuhan obat atau jamur.

Daun berkhasiat mengatasi: batuk, perut kembung, kolik, rasa haus, meningkatkan penglihatan.

Cara Pemakaian
Buah adas sebanyak 3-9 g direbus, atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum. Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). Menghilangkan dingin dan dahak. Minyak adas yang menagndung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. Dari satu penelitian pada manusia dewasa, ditemukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal. Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Contoh Pemakaian

Batuk
Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan ½ cangkir air mendidik. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. Daun saga ¼ genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok the, pulosari 1 jari, rimpang jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

Sesak napas
Minyak adas sebanyak 10 tetes, diseduh dengan 1 sendok makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh. Adas ½ sendok teh, pulosari ¼ jari, rimpang kencur 2 jari, rimpang temulawak 1 jari, jintan hitam ¼ sendok the, daun poncosudo (Jasminum pubescens) ¼ genggam, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing ¾ gelas.

Sariawan
Adas ¾ sendok teh, ketumbar ¾ sendok the, daun iler 1/5 genggam, daun saga ¼ genggam, pegagan ¼ genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari ¾ jari, rimpang lempuyang wangi ½ jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 ½ gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup ¾ gelas.

Haid tidak teratur
Daun dan bunga srigading masing-masing 1/5 genggam, jinten hitam ¾ sendok the, adas ½ sendok the, pulosari ½ jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai sersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, minum 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas.

Keracunan tumbuhan obat atau jamur
Serbuk buah adas sebanyak 5 g, diseduh dengan ½ cangkir arak. Minum selagi hangat.

Batu empedu
Serbuh buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air panas. Minum setelah dingin, lakukan setiap hari.

Catatan
Pengobatan hernia tetap dengan cara operasi, yaitu menutup lubang saluran yang ada. Adas hanya menaikkan sementara usus yang turun ke lipat paha. Hindari penggunaan adas dalam dosis besar. Pemakaian buah adas kadang menyebabkan sering kentut dan bersendawa. Buah adas efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons